Waspada El Nino! Di Indonesia Diperkirakan Kekeringan dan Suhu Panas yang Ekstrem di Bulan Juli

Kabar BUMN - Apakah Anda merasakan kalau akhir-akhir ini cuaca begitu panas dan menyengat? Ini ada hubungannya dengan fenomena alam El Nino.

El Nino adalah fenomena cuaca yang dinamakan dengan sistem El Nino Southern Oscillation (ENSO).

Pada kondisi ini permukaan laut lebih hangat bergerak dari Australia ke Samudra Pasifik dan sampai ke Amerika Selatan.

Baca Juga: 5 Makanan yang Mampu Melindungi Kulit dari Bahaya Paparan Sinar Matahari, Cocok Dimakan Saat Cuaca Panas

Ini menyebabkan semakin banyak panas yang dilepaskan ke atmosfer. Akibatnya suhu lebih basah dan lebih hangat.

Ketika terjadi El Nino, cuaca di negara-negara selatan Amerika Serikat dan Teluk Meksiko lebih basah dan curah hujan tinggi. Banjir pun sering terjadi.

Sementara di bagian Asia, Australia, Afrika Tengah, dan Selatan mengalami kekeringan dan cuaca panas yang ekstrim.

Baca Juga: Cuaca Panas Bikin Dehidrasi, Kenali Makanan dan Minuman yang Bisa Jadi Pengganti Cairan Tubuh Berikut Ini

Fenomena El Nino ini terjadi antara dua sampai tujuh tahun sekali. Periode berlangsungnya antara 9-12 bulan.

Di tahun 2023 ini fenomena El Nino sudah dimulai dari bulan April, Mei, dan Juni dan akan mencapai puncaknya bulan Juli dan Agustus.

Pada dua bulan tersebut juga diperkirakan musim kemarau panjang akan menghampiri Indonesia. Diperkirakan El Nino akan berkurang pada awal tahun 2024.

Baca Juga: Cocok untuk Dimakan saat Cuaca Panas, Ini Deretan Manfaat dari Buah Semangka

Peringatan dari BMKG
Lewat website resminya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meramalkan akan munculnya fenomena El Nino dan IOD Positif (India Ocean Dipole Positive).

Menurut ketua BMKG Dwikorita Karnawati, El Nino sudah terjadi sejak Maret sebanyak 50% dan akan terus meningkat sampai 80% pada bulan Juni.