Bantu Penanganan COVID-19, BUMN Bangun Rumah Sakit Modular Pertamina Tanjung Duren
16 Agustus 2021

Pertamina atas inisiasi dari Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membangun Rumah Sakit Modular Pertamina di Tanjung Duren, Jakarta Barat, untuk menangani pasien Coid-19 bergejala sedang dan berat, termasuk ibu hamil, bayi dan anak. Rumah Sakit Modular Pertamina ini telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 6 Agustus 2021 lalu.
Rumah sakit yang dinamakan ‘Rumah Sakit Pertamina Tanjung Duren Ekstensi RS PELNI’ ini dioperasikan oleh RS PELNI. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit keempat yang dibangun BUMN dengan mengalihfungsikan lahan atau gedung untuk dijadikan rumah sakit darurat khusus pasien COVID-19. Langkah ini merupakan bentuk dari dukungan dan sinergi dari Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 dengan menambah rujukan layanan kesehatan bagi pasien COVID-19.
Dalam kunjungannya untuk meresmikan Rumah Sakit Pertamina Tanjung Duren ini, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri BUMN, Erick Thohir dan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Dalam acara peresmian tersebut, Presiden Joko Widodo mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Menteri BUMN yang telah menyiapkan rumah sakit tersebut sebagai rujukan layanan kesehatan baru di tengah melonjaknya kasus COVID-19 di Indonesia.
“Saya sangat berterima kasih pada Menteri BUMN pada Pertamina yang telah menyiapkan Rumah Sakit Modular Pertamina ini dengan kapasitas 305 tempat tidur yang lengkap dengan ICU dan lebih bagus lagi, ada juga ICU khusus anak dan bayi serta ibu-ibu, sehingga memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Saya sangat mengapresiasi sekali lagi, semoga ini bisa bermanfaat bagi rakyat dan masyarakat,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo juga mengatakan untuk terus memantau perkembangan situasi pandemi, termasuk perkembangan angka ketersediaan tempat tidur (BOR) di Rumah Sakit setiap harinya. Di samping itu, Presiden Joko Widodo juga bersyukur dengan angka BOR yang terus mengalami penurunan.
“Kita patut bersyukur bahwa pada pagi hari ini, angka-angka menunjukan bahwa pandemi di Jawa dan Bali mulai sedikit menurut dan utamanya di Jakarta. Saya selalu melihat angka-angka BOR setiap hari dan setiap malam. Jika enam atau delapan minggu yang lalu di Wisma Atlet (Jakarta) BOR-nya sekitar 90%, pagi hari ini saya mendapat informasi angkanya sudah berada di posisi 25%,” tutur Presiden Jokowi. “Tetapi, juga kita harus tetap waspada, berhati-hati, terus bersiap-siap dan berjaga-jaga,” lanjutnya.
Rumah Sakit Pertamina Tanjung Duren ini berdiri di lahan milik Pertamina seluas 4,2 Ha. Pembangunan Rumah Sakit ini dimulai sejak 9 Juli 2021 lalu dan diselesaikan dalam waktu 4 minggu. Rumah Sakit Pertamina Tanjung Duren sudah mulai bisa beroperasi untuk menangani pasien COVID-19 bergejala sedang dan berat mulai hari Jum’at, 6 Agustus 2021. Kapasitas yang disediakan Rumah Sakit Pertamina Tanjung Duren ini adalah sebanyak 305 tempat tidur di tahap pertama, dan akan ditambah sebanyak 200 tempat tidur di tahap kedua.
Pihak-pihak yang ikut berpartisipasi dalam membangun rumah sakit darurat ini antara lain Pertamina, Patra Jasa, Wika Gedung, dan holding rumah sakit BUMN Pertamedika IHC melalui RS PELNI. Untuk itu, dalam acara peresmiannya Menteri BUMN Erick Thohir juga berterimakasih pada pihak-pihak terkait yang telah mewujudkan berdirinya Rumah Sakit Pertamina Tanjung Duren.
Dengan langkah ini, Menteri Erick berharap masyarakat dapat terbantu, khususnya pasien COVID-19 yang tengah berjuang untuk pulih. Selain itu, dengan adanya Rumah Sakit Pertamina Tanjung Duren ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi kepadatan pasien COVID-19 di berbagai rumah sakit.
“Upaya-upaya yang dilakukan tidaklah hanya terpusat di Jakarta saja. Ke depannya akan segera disiapkan juga Rumah Sakit Ekstensi baru, yaitu Alih Fungsi Asrama Haji di Lampung, yaitu Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin dan Rumah Sakit Krakatau Medika, serta Telkom University di Bandung yang akan dioperasikan Pemda Jawa Barat melalui RSUD Al-Ihsan,” ujar Erick.
Dari total 305 tempat tidur yang tersedia saat ini, 170 di antaranya digunakan untuk ruang perawatan IGD dan ICU, 22 tempat tidur di ruang ruang rawat maternity ICU dan non ICU, 113 tempat tidur perawatan Non ICU. Selain itu, Rumah Sakit ini juga menyediakan Ruang Operasi, Ruang Laboratorium, Ruang Radiologi/CT Scan, Ruang Isolasi Non-ICU, dan Ruang Rekreasi.
"Kelebihan lain RS modular ini adalah adanya ruang rekreasi yang dilengkapi fasilitas olahraga dan entertainment. Ruangan dirancang dengan konsep full kaca, sehingga dimungkinkan keluarga pasien bisa melihat secara langsung kondisi pasien di ruangan ini. Diharapkan ini bisa berpengaruh secara psikologis untuk mempercepat kesembuhan pasien," jelas Nicke Widyawati.
Tak hanya itu, Rumah Sakit Pertamina Tanjung Duren Ekstensi RS PELNI ini juga dilengkapi dengan sarana dan fasilitas medis lainnya seperti instalasi laboratorium untuk pemeriksaan Hematologi Rutin, Kimia Darah dan Analisa Gas Darah (AGD), PCR, instalasi Farmasi, Command Room yang terdiri dari Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), dan E-Medical Record.
Fasilitas lainnya yang tersedia seperti, CCTV untuk setiap kamar pasien, Teknologi Informasi menggunakan SYSMEX dan OSS serta fasilitas pendukung lainnya. Hadirnya fasilitas kesehatan tersebut akan melengkapi aset yang dikelola Pertamedika IHC. Paska pandemi, rumah sakit ini rencananya akan dialihfungsikan sebagai rumah sakit reguler.



