MENU
LAPOR HOAX

Peran BUMN Di Tengah Surplus Dagang Indonesia Terhadap G20

21 November 2022

Peran BUMN Di Tengah Surplus Dagang Indonesia Terhadap G20

Kabar BUMN - Berdasarkan data BPS, sepanjang 2021-2022 Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan dengan Amerika Serikat, India, Uni Eropa, Jepang, Italia, Turki, Meksiko, Korea Selatan, Inggris dan Uni Eropa.

Dua tahun terakhir, nilai neraca perdagangan barang Indonesia terhadap negara-negara anggota G20 mengalami surplus. Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto, total nilai surplus neraca perdagangan RI terhadap G20 pada Januari-Oktober 2022 mencapai US$27,6 miliar atau senilai Rp 429,57 triliun (kurs Jisdor BI Rp 15.564). Tahun sebelumnya, Indonesia juga membukukan surplus neraca perdagangan sebesar US$16,4 miliar dollar AS.

Berdasarkan data BPS, sepanjang 2021-2022 Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan dengan Amerika Serikat, India, Uni Eropa, Jepang, Italia, Turki, Meksiko, Korea Selatan, Inggris dan Uni Eropa. Sementara komoditas ekspor unggulan ke delapan negara dan satu kawasan tersebut berupa bahan bakar mineral; besi dan baja; lemak dan minyak hewani/nabati; bijih logam, terak, dan abu; serta mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya.

Sedangkan di sisi lain, kinerja ekspor Indonesia cenderung melambat bahkan turun. Hal itu mengindikasikan imbas perlambatan ekonomi dan inflasi tinggi di sejumlah negara mitra dagang Indonesia semakin terasa. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tak patah arang menyikapi resesi yang membayangi ekonomi dunia dan terus mendorong perusahaan pelat merah untuk menggenjot nilai ekspornya. Strategi yang disarankan antara lain, berkolaborasi dengan pelaku bisnis negara lain dan berekspansi ke luar negeri.

Beberapa BUMN memang telah mengembangkan bisnisnya ke luar Indonesia. Seperti PT Pupuk Indonesia (Persero) Tbk yang membuka kantor perwakilan di Dubai, Uni Emirat Arab. Hal itu dilakukan memperluas peluang perdagangan pupuk amonia, urea, dan NPK dalam rantai industri pangan global. “Dengan berekspansi ke luar negeri, diharapkan dapat semakin memperluas bisnis perdagangan Pupuk Indonesia, sekaligus memperoleh akses yang lebih luas terhadap bahan baku dan pengembangan industri lain,” kata Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury.

Data Kementerian BUMN tahun 2021 memperlihatkan, Pupuk Indonesia telah mengekspor 2 juta ton pupuk urea dan 715.000 ton pupuk amonia ke sejumlah negara. Pada 2022, pendapatan Pupuk Indonesia diperkirakan US$6 miliar AS atau meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.

Komoditi lain yang diupayakan untuk go internasional adalah kopi dan teh. Untuk kopi, saat ini Kementerian BUMN tengah mengembangkan program Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara. Program itu bertujuan untuk membangun ekosistem bisnis kopi berbasis kopi rakyat secara berkelanjutan dari hulu hingga hilir.

Salah satu perhelatan yang dihadiri oleh PMO Kopi Nusantara adalah Indonesian Coffee Market di Amsterdam, Belanda, pada awal September 2022. Kala itu, dihadirkan 97 jenis produk turunan kopi yang berasal dari 11 daerah di Indonesia. Realisasi transaksi kopi Indonesia dalam ajang tersebut mencapai US$5,6 juta.

Sedangkan untuk teh, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Holding telah mengekspor teh ke Seattle, Amerika Serikat. Menggandeng retail kopi Starbucks, teh produk PTPN digunakan di 32.000 gerai yang terdapat di 79 negara.

Oktober 2022 lalu, Kementerian BUMN menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan Canadian Commercial Corporation (CCC) dalam pengembangan ketahanan pangan, serta perdagangan produk dan jasa agrikultural. Kerja sama tersebut dilatari permasalahan pangan yang dihadapi Indonesia, antara lain kenaikan harga komoditas pangan karena kelangkaan pasokan. “Dengan kerja sama itu, Indonesia akan dipermudah untuk mendapatkan bahan baku pangan dan industri, seperti garam abu, gandum, biji-bijian, dan kedelai,” kata Pahala.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta W Kamdani berharap, pemerintah dapat mengendalikan inflasi dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. "Kedua indikator ini sama pentingnya dengan kebijakan-kebijakan stimulus konsumsi untuk menjaga stabilitas dan menstimulasi pertumbuhan usaha dalam jangka pendek maupun menengah," kata Shinta.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian Bobby Gafur Umar mengharapkan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia tidak berlanjut sementara untuk menjaga likuiditas. "Likuiditas yang terkendali dapat menjaga kinerja industri padat karya," ujar dia.