Tiga Tahun Menjadi Nakhoda BUMN
26 Oktober 2022

Kabar BUMN - Sebagai aset bangsa BUMN harus menjadi penggerak ekonomi yang bisa diandalkan dan bermanfaat nyata bagi rakyat Indonesia.
Tiga tahun lalu, tepatnya 23 Oktober 2019, Erick Thohir dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri BUMN. Selama tiga tahun memimpin Kementerian BUMN, Erick mengaku telah melaksanakan begitu banyak program dan terkadang sulit untuk mengingat apa yang telah berhasil dicapai. "Tapi, saya selalu hafal apa yang belum selesai," lanjut Erick.
Nakhoda Kementerian BUMN ini mungkin tidak ingat, namun masyarakat pasti ingat betul mengenai peristiwa toilet SPBU yang menjadi trending topic di sosial media pada waktu itu. Pada November 2021 itu, Mantan Presiden Inter Milan itu “protes” mengenai toilet SPBU yang berbayar.
“Menteri kok ngurusi toilet” itu salah satu kalimat nyinyir netizen pada masa itu, tapi beberapa waktu kemudian semua tersadar bahwa itu bukanlah sekadar urusan toilet. Erick Thohir sejatinya sedang membangunkan kesadaran masyarakat yang selama bertahun-tahun merasa bahwa membayar toilet di fasilitas publik adalah sebuah kewajaran, hal normal. Erick membangunkan nalar dan mengubah mindset seluruh lapisan masyarakat bahwa hal itu adalah salah! Fasilitas publik utamanya yang berada di wilayah Kementerian BUMN bukan hanya harus gratis namun lebih dari itu, harus bersih dan nyaman.
Sejak itu, nyaris semua fasilitas publik dikelola dengan baik dan masyarakat bisa langsung merasakan dampaknya. Bagi sebagian kalangan, itulah transformasi yang sesungguhnya. Bukan sekadar mengubah perilaku namun juga cara berpikir yang kemudian diterapkan menjadi kebijakan demi kepentingan masyarakat banyak.
BUMN Sebagai Penggerak Ekonomi
Tiga tahun sudah Erick Thohir memimpin Kementerian BUMN, dan dalam kurun itu berbagai perubahan terjadi dengan cepat. “Ada yang bilang ke saya semua terasa cepat karena saya sibuk kerja, buat saya waktu memang bergerak cepat karena kerja belum sempurna. Saya sadar waktu terbatas tapi mimpi tidak terbatas, sejak masuk ke BUMN, saya bermimpi menjadikan kementerian ini sebagai lokomotif transformasi perusahaan-perusahaan BUMN," ujar Erick melalui akun Instagram, @erickthohir di Jakarta, Senin (24/10/2022).
Berulangkali Erick menegaskan bahwa BUMN adalah aset bangsa yang berharga. Bukan hanya untuk dijaga namun lebih dari itu, sebagai aset bangsa BUMN harus menjadi penggerak ekonomi yang bisa diandalkan dan bermanfaat nyata bagi rakyat Indonesia. Dan itu dibuktikan secara nyata.
Di tengah badai pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak 2020, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatatkan capaian positif. Paramenternya terlihat dari angka-angka di laporan keuangan, seperti peningkatan revenue, EBITDA margin, hingga penurunan rasio utang terhadap total investasi.
Dalam laporan keuangan terkonsolidasi BUMN tahun 2021 tertera bahwa terjadi peningkatan revenue sebesar 18,8 persen, yakni senilai Rp2.292,5 triliun. Sementara untuk EBITDA yang merupakan akronim dari Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization, marginnya meningkat hingga 20,4 persen. Peningkatan EBITDA dapat diinterpretasikan bahwa BUMN berada dalam kondisi sehat dan jelas sehat. BUMN pada tahun 2021 memiliki total utang sebesar Rp1.579,6 triliun, sedangkan equity atau modal yang dimilikinya lebih besar yakni mencapai Rp2.778,3 triliun. “Debt to invested capital kita kira-kira 36 persen, artinya BUMN kita dalam kondisi sehat,” kata Menteri BUMN Erick Thohir, di Jakarta akhir September lalu.

Transformasi BUMN
Kinerja positif BUMN tak lepas dari proses transformasi yang dilakukan sekalipun Erick juga mengakui bahwa transformasi yang dilakukan belumlah tuntas namun ia yakin dan optimis bahwa tugas yang belum terselesaikan akan bisa diselesaikannya.
Transformasi BUMN juga tercermin dari program-program yang mendukung keterwakilan perempuan dan pemimpin muda di jajaran direksi BUMN. Data 2022, terdapat 17 persen direksi perempuan di BUMN. Tahun depan jumlah tersebut ditargetkan meningkat delapan persen menjadi 25 persen. Demikian juga dengan direksi yang berusia di bawah 42 tahun yang baru mencapai 5 persen di tahun 2021 dan diharapkan meningkat dua kali lipat menjadi sepuluh persen pada 2023. “Kita lakukan ini karena kita harus mulai berinvestasi kepada future leader kita,” ujar Erick.
Bagi Erick, seluruh keberhasilan yang dicapai adalah berkat kerja keras semua pihak. Dia mengaku bersyukur didukung oleh orang-orang hebat, mulai dari presiden, wakil presiden, para kolega di pemerintahan, wakil menteri BUMN, deputi, direksi dan komisaris BUMN, serta seluruh pekerja BUMN yang ulet dan tangguh di garis terdepan.
Erick yakin kesempurnaan adalah hasil kerja keras. Untuk itu, apapun tantangan ke depan, Erick yakin melalui kolaborasi yang baik semua cita-cita bersama itu bisa diwujudkan. “Dengan bersatu, kita lebih kuat menghadapi tantangan, mengatasi persoalan. Mewujudkan BUMN yang lebih maju, makmur, mendunia,” tegasnya.
